NasDem Cimahi Konsolidasi Saresehan Politik bagi Bacalegnya, Ini Targetnya

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kota Cimahi menggelar Konsolidasi Saresehan Politik bagi anggota Bakal Calon Legislatif,  di Cafe Lembah Kinayungan Bandung Barat, Sabtu (30/9/2023). Acara dihadiri 300 Bacaleg untuk Bacaleg DPR-RI, Bacaleg DPRD Provinsi Jawa Barat dan Bacaleg Kota Cimahi.

Ketua DPD NasDem Kota Cimahi  Enang Sahri Lukmansyah menargetkan, kemenangan partai NasDem Kota Cimahi cita-cita dan harapannya, NasDem harus meraih kursi di DPRD Kota Cimahi maksimal mencapai 9 kursi.

“Target harga matinya NasDem harus mencapai 8 kursi di DPRD dari jumlah 4 kursi satu fraksi saat ini,” tegas Enang.

Ketua DPD NasDem Kota Cimahi Enang Sahri Lukmansyah. (foto; Bagdja

Tidak hanya itu saja lanjut Enang, NasDem Kota Cimahi harus bisa merangkul relawan-relawan partai NasDem untuk memenangkan suaranya di Pemilu 2024 mendatang.

“Maka dari itu kami saat ini mengadakan konsolidasi saresehan politik, dengan tujuan bagaimana teknik kita dapat meraih suara terbanyak,”ucap Enang.

Selanjutnya kata Enang baik untuk Bacaleg RI, Provinsi dan Bacaleg Kota Cimahi juga dari pengurus DPW, DPD, DPRT, bagaimana cara untuk meraih suara yang lebih besar lagi di Pemilu 2024 mendatang.

“Baik bacaleg dari DPR-RI, DPRD Provinsi, DPRD Kota Cimahi dan pengurus DPW, DPD, DPC dan DPRT, bagaimana mereka dapat menata meraih suara itu, agar bisa terjadi apa yang kita inginkan,” kata Enang.

Jadi, terang Enang jangan sampai terjadi tumpang tindih suara satu dengan yang lainnya.

“Jangan sampai 3 X 3 itu jadi 1 dan 3 tetapi 3 X 3 itu langsung jadi 9, itu yang harus kita ciptakan,” terangnya.

Untuk suara, DPRD Kota Cimahi menurut Enang dalam kemenangannya sudah di hitung harus mencapai 53.000 suara. “Itu sudah kami perhitungkan harus mencapai 53 ribu suara, kalau sudah mencapai 53 ribu kami bisa mendapatkan 8 kursi untuk DPRD Kota Cimahi,” jelas Enang.

Namun hal itu diakui oleh Enang, untuk mencapai suara sebanyak 53 ribu bukanlah hal yang mudah.

“Kalau tidak ada saling mengisi, itu tidak mungkin dapat terwujud,” tandas dia. (Bagdja).