Pasien DBD di RSUD Cibabat yang tak Tertampung bukan Warga Cimahi

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat Kota Cimahi tidak dapat lagi menampung pasien kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hal itu dibenarkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini saat dikonfirmasi di ruangan kerjanya, Kamis (21/3/2024).

Banyaknya pasien DBD yang tidak dapat lagi tertampung di RSUD Kota Cimahi seluruhnya pasien tersebut bukan dari warga Kota Cimahi, tetapi banyaknya dari KBB.

“Sebab kasus DBD di Kota Cimahi sampai hari ini Maret 2024 kasusnya sudah mulai menurun 10 kasus,” ungkap Dwihadi.

Sebab lanjut Dwihadi, ditahun 2024 ini, ada peningkatan kasus DBD di Jawa Barat yaitu di 13 Kabupaten/Kota yang mengalami peningkatan kasus DBD.

“Kita juga di Bandung Raya sangat tinggi sekali, seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Bandung Barat dan Cimahi. Di Cimahi dalam catatan kami, kasus DBD dibulan Januari itu misalkan ada 144 kasus, sedangkan di bulan Februari ada 114 kasus, dan dibulan Maret ini tercatat ada 10 kasus,” terang Dwihadi.

Maka dari itu DBD di Kota Cimahi, menurut Dwihadi sudah mulai menurun, dan diharapkan juga kesadaran masyarakat Kota Cimahi semakin tinggi.

“Kita juga intervensi melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), waktu bulan Februari kami lakukan PSN, dan bulan Maret juga melakukan PSN,” jelasnya.

Walaupun kata Dwihadi, disaat pihaknyanya mobile melakukan PSN bahwa hasil dari Angka Bebas Jentik (ABJ) dibulan Februari masih diangka 87%.

“Dibulan Maret tanggal 9 Maret kemarin ABJ-nya menjadi turun di 85% itu menandakan bahwa jentiknya banyak dan pasti penularannya akan tinggi, itupun mulainya kesadaran masyarakat Kota Cimahi yang melakukan PSN, makanya kasus DBD di Cimahi mulai menurun,” terang Dwihadi.

Diakui pula Dwihadi bahwa dengan banyaknya pasien DBD di RSUD Cibabat dan Rumah Sakit Lainnya, karena Rumah Sakit yang ada di Cimahi ini bukan hanya warga masyarakat Cimahi saja.

“Jadi Rumah Sakit yang ada di Kota Cimahi bukan hanya warga masyarakat Cimahi saja yang mengakses, tapi bisa dari luar kota Cimahi, dan penyakit yang ditangani bukan hanya DBD saja,” ucap Dwihadi.

Memang diakui Dwihadi, selain peningkatan DBD cukup tinggi di Jawa Barat.

“Memang yang saya terima di Cimahi yang positif DBD Hanya 10 kasus, jadi yang lain yang masuk ke RSUD Cibabat yang lain yang masih suspeck, bisa paypoint, bisa demam lainnya, jadi belum tentu semuanya kasus DBD,” jelas Dwihadi.

Dengan situasi cuaca saat ini yang pancaroba, banyak masyarakat daya tahan tubuhnya menjadi menurun.

“Dengan cuaca pancaroba ini, mengakibatkan daya tahan tubuh masyarakat yang menurun, mengakibatkan banyak yang menderita sakit, dan akibatnya banyak yang kekhawatiran sehingga diakses ke Rumah Sakit, menurut kami itu lebih baik diakses ke Rumah Sakit daripada dibiarkan begitu saja,” papar Dia.

Selanjutnya menurut Dwihadi, dapat di cek langsung penuhnya Rumah Sakit belum tentu semua karena kasus DBD saja.

“Dapatkan data dari Rumah Sakit, berapa persen sih yang DBD, berapa persen yang dari Cimahi dan berapa persen yang dari luar,” jelasnya.

Memang diakui Dwihadi, yang pertama tidak tertampung itu adalah pasien DBD.

“Karena sampai kemarin juga hampir semua Rumah Sakit sampai ke Rumah Sakit Hermina penuh semua, seperti kemarin adanya KIS warga Bandung Barat minta bantuan, karena tidak bisa anaknya sudah masuk Rumah Sakit Mitra Kasih, Cibabat, dibawa ke Hermina penuh semua, akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin,” pungkas Dwihadi. (Bagdja)