DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini menjelaskan, bagi orang yang suka mengkonsumsi daging anjing akan berpotensi menimbulkan risiko kesehatan.
“Jadi banyak hal sebenarnya, ada bakteri Trichinellosis itu bisa menyebabkan pendarahan pada kuku manusia dan mata,” ucap Dwihadi, Selasa (13/2/2023).
Ditambahkan Dwihadi, dalam daging anjing juga dikarenakan adanya bakteri dalam tubuh hewan tersebut. Oleh karena itu, untuk itu yang dapat mengkonsumsi daging anjing dapat memiliki dampak negatif terhadap kesehatan manusia.
Dwihadi juga melanjutkan, bahwa berdasarkan isu mengenai pengiriman ratusan ekor anjing yang tengah menjadi viral karena terungkapnya kejadian tersebut di daerah Jawa Tengah.
“Untuk itu memang yang kami ketahui, selama ini belum ada izin tertentu khusus untuk konsumsi daging anjing tersebut,” ucap Dwihadi, Selasa (13/2/2024).
Itupun kata Dwihadi, untuk mengonsumsi daging anjing akan tambah memiliki potensi efek samping, terutama karena adanya resiko terpapar virus rabies.
Dwihadi juga dalam menyoroti perbedaan pendapat terkait penularan rabies, apakah melalui gigitan atau melalui darah hewan tersebut.
“Daging anjing bisa menimbulkan kolera kemudian bisa menyebabkan diare. Di dalam tubuh anjing itu juga ada bakteri Salmonella, Ecoli, seperti itu juga bisa ada antrax,” tambah Dia.
Juga didalam daging anjing tersebut banyak terinfeksi cacing pita, khususnya cacing toxocara canis, yang dapat berpotensi menyebabkan kebutaan pada manusia.
“Jadi zoonosis termasuk dalam bakteri-bakteri itu. Namanya yang terinfeksi bisa terjadi kapan saja, mungkin cara masaknya atau apapun itu intinya di dalam tubuh anjing terdapat bakteri-bakteri itu,” ujar Dwihadi,
Yang lebih parah lagi, ucap Dwihadi, bila seseorang yang mengkonsumsi daging anjing jika bakterinya tidak dapat mati, hal ini akan menyebabkan kholera.
Diakui Dwihadi, bahwa di Cimahi belum ada yang terpapar kholera akibat konsumsi daging anjing. “Paling di Cimahi hanya karena gigitan anjing saja yang ada,” jelasnya. (Bagdja)
