Bagian 16, Kerajaan Demit di Pabrik Gula Terbengkalai

“jembrong ireng” de no sempat terdiam untuk beberapa saat. “dulu, sebelum pak de menggantikan mbah Minto, juru kunci pabrik yang sudah meninggal, pak de hanya pernah bertemu sekali dengan jembrong ireng” 

“Wujudnya pak de tidak tahu jelas” ia bisa melihat, wajah Pak de berubah.

 “yang pak de tau, kakinya panjang, panjang sekali, sekali ia jalan ia bisa melangkah sejauh 300 meter. Tidak hanya itu, bulunya berwarna kemerahan tapi satu yang pak de ingat, suaranya sangat mengerikan bila de ingat, hampir seperti suara macan”

Lantas Danar bertanyta, “pak de, mbah Narno sering mengatakan maha ratuy, apakah rajanya ini perempuan?”

De No hanya melirikmya sebelum mengatakan, “tidak ada yang tahu persis seperti apa dia. Ada yang bilang perempuan ada yang bilang pria, yang pak de tahu, dia berbahaya”

“kenapa pak de gak tau, bukannya pak de yang dipervaya menjaga pabrik ini?”

Danar yang tidak puas dengan jawaban itu mulai protes. Namun hanya ditanggapi dengan dingin.

“gini ngger, apakah lantas kamu dikasih kunci, bisa semena-mena masuk ke rumah orang yang memberi kamu mandat?”

“dunia kita sama mereka ndak sama, apa yang kamu lihat sekarang bisa jadi berbeda sekali dengan apa yang mereka lihat. Yang jadi pertanyaan, bisakah kita hidup berdampingan tanpa sebuah konflik dengan mereka” kata de no, yang langsung menutup argument Danar.

Jadi, bisa dibilang hingga saat ini. tidak ada yang tahu bentuk rajanya. Tidak ada yang tahu bahwa kawasan tempat rajanya saja di jaga ketat oleh ajudan-ajudannya.

Tapi, Danar pernah dengar, ada satu kisah dimana ada seseorang yang memiliki pengalaman mengerikan di pabrik itu…

Bersambung… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *