Bagian 35, Kerajaan Demit di Pabrik Gula Terbengkalai

DEPOSTJABAR.COM,- Namun rumor ini sekedar rumor yang kemudian berkembang menjadi urband legend masyarakat. Hingga kini, kola mini disebut leh warga sebagai kolam duyung.

Akan tetapi, kola mini lebih terkenal dengan  nama kolam Bawalamwu yang artinya adalah kolam menangis.

Karena, selalu saja ada cerita bahwa terdenga suara anak-anak tengah enangis dan meminta pulang.

Waktu out, taun 2000-an, bapak Danar menebar benih mujai di kola mini dan ketika panen, Danar ikut membantu menjaring ikan bersma bapak.

Diatas kolam, Danar melihat seorang wanita paruh baya. Tidak tuda dan tidak muda. Ia menutup muluytnya dengan kain, menatap Danar kemudian melambai memanggil.

Karena hal itu, Danar mencolek bapak dan memastikan bahwa yang melihat dan melambai kepada Danar adalah manusia. Namun, bapak hanya bilang “wes ojok di wasno suwe-suwe, anggap ae gak onok opo-opo”

 (sudah jangan diperhatikan, anggap saja tidak ada)

Namun, Danar tetap saja melihatnya. Lama ia berdiri dan Danar tidak kunjung datang membuaynya bergidik ngeri. Yang membauat Danar terus melihatnya adalah, kenapa dia menutup mulutnya seolah menyembunyikan hal itu dari Danar.

Rupanya, Endah tau akan hal ini. setelah ia ceritakan suatu waktu ketika Danar bermain ke rumah Endah.

“Oh” kata Endah “palingan bajul putih” (palingan itu buaya putih)

“kok ngunu?” (kok begitu?” tanya Danar penasaran.

“lambene di tutupi, mergane gak nduwe aci-aci” (mulutnya di tutup karena dia gak punya aci-aci)

Aci-aci adalah dibawah hidung ada sebuah lubang panjang, dan itu adalah aci-aci.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *