Bagian 26, Kerajaan Demit di Pabrik Gula Terbengkalai

Petang itu, setelah pak Sukin selesai bekerja, ia melihat Jamal dan Nur sedang belajar. Ia pun ikut bergabung bersama kedua anaknya. Nur tiba-tiba saja mengatakan hal yang mungkin tidak akan pernah ia lupakan apalagi setelah kejadian itu.

“Pak, kebelet…” kata Nur lirih.

Pak Sukin terdiam lama dan akhirnya menjawab “Yasudah, ayok bapak antar”

Dulu, desa dimana ia tinggal adalah salah satu desa tertinggal. Jangankan aspal, wc aja satupun tidak ada yang punya di rumah. Kecuali mereka yang rumahnya sudah bertembok. Karena, kebanyakan rumah disana masih terbuat dari bambu.

Lalu, kemana mereja ketika ingin buang hajat? Jawabannya adalah ke pabrik zona timur.,

Bersambung… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *