Berniat ingin kembali, mas Hendra mencium aroma wangi,ia mengjirup aroma itu. Semakin lama semakin menyengat.
Penasaran, mas Hendra mengintip perumahan Londo. Dari balik pohon randu. Ia melihat dengan seksama apa yang ada di depan sana.
Kaget bercampur bongung, di salah satu rumah ada sosok yang tengah berdoro. Mengenakan gaun putih panjang sampai lantai. Sosok itu menatap jalan.
Rambutnya pirang, posturnya tinggi, ramping dan berbau sangat wangi. Dalam kebingungan, mas Hendra baru sadar. Bagaimana bisa ada orang yang di rumah itu, bukannya om Ardi mengatakab tempat itu kosong melompong.
Rupanya, perasaan mencelos itu membuat sosok itu sadar tengah di intip. Sosok itu memandang pohon randu tempat mas Hendra bersembunyi. Mas Hendra berdiam diri mencoba agar sosok itu mendekatinya. Mas Hendra berbalik untuk mengintip kembali. Benar saja dugaannya.
None belanda itu rupanya mendekatinya. Tertawa nyaris cekikikan, yang bikin mas Hendra lari terbirit-birit, sosok itu mendekatinya terbang, kakinya tidak menyentuh tanah saka sekali.
Tak perduli kemana ia berlari, yang penting ia menyelamatkan diri terlebih dahulu. Sampai akhirnya ia berhenti untuk mengistirahatkan kakinya. Ia sadar ia berlari jauh ke samping lapangan tenis,. Dibawah 2 pohon besar asem. Rupanya, mas Hendra tidak sendirian. Ia ditemani oleh sosok yang sangat besar yang dilihatnya nyari seperti pohon asem.
Bersambung… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)
Great article! I loved the humor you infused into the topic. For a deeper dive, check out this link: EXPLORE NOW. What do you think?