Tiga Orang Meninggal Dalam Kecelakaan di Tol Cipali Km 153, Ini Penyebabnya

DEPOSTJABAR.COM (MAJALENGKA).- Tiga orang meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di KM 153 Tol Cipali saat pemberlakuan sistem one way pada arus balik Lebaran 2023, Selasa (25/04/2023) siang.

Dalam kejadian tersebut, selain 3 orang meninggal dunia, 9 orang diantaranya menjadi korban dalam kecelakaan tersebut. 1 orang luka berat dan 8 orang lainnya mengalami luka ringan.

Menurut keterangan yang dihimpun DEPOSTJABAR.COM menyebutkan, laka lantas yang terjadi di KM 153 tol Cipali Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka ini, diduga akibat pengemudi Daihatsu Grand Max (B1271TMK) kurang antisipasi sehingga tidak bisa mengontrol laju kendaraannya.

Kronologis kejadian, saat kendaraan melintas dari arah Cirebon menuju Jakarta. Saat melintas di KM 153 diduga pengemudi tidak bisa mengontrol laju kecepatan kendaraan. Kemudian kendaraan tidak terkendali lalu sempat terguling dan menabrak beton saluran air.

Saat ini ke 12 korban laka lantas tersebut sudah di evakuasi ke RSUD Cideres Kabupaten Majalengka. Hal itu dibenarkan oleh Dokter Jaga RSUD Cideres Majalengka.

“Cedera berat ada 1, yang lainnya masih kita evaluasi. Lalu ada 3 yang datang dalam keadaan sudah meninggal.”

“(Korban lainnya) luka ringan sampai sedang,” ucap Dokter Jaga RSUD Cideres, Resi Gunawan saat dikonfirmasi terpisah.

Informasi yang diterima juga, para korban diketahui berasal dari Jawa Timur.

Saat ini, petugas kesehatan masih melakukan penanganan terhadap korban luka-luka.

Hal senada juga diungkapkan Wakil Direktur RSUD Cideres, dr. Egga Bramasta, menurutnya dari 3 orang yang meninggal dunia, 1 diantaranya masih balita umur 4 tahun. “

Ada 3 orang yah. Balita usia 3 tahun, balita usia 4 tahun, dan ibu-ibu dewasa 32 tahun,” ujar Egga.

Masih menurut Egga, saat ini, pihaknya masih menangani korban yang mengalami luka berat maupun luka ringan untuk observasi lebih lanjut.

“Sekarang masih observasi. Memang diawal datang terindikasi 1 orang luka berat,” ucap dia.

Untuk yang luka berat, kata Egga, penanganan akan ditindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan penunjang.

“Sesuai dengan SOP kami, kita akan tindak lanjuti sepertinya yang mengalami luka berat akan diperlukan pemeriksaan penunjang, seperti scan, dan penanganan medis lainnya.”

“Kita pastikan semua korban akan ditangani serius,” pungkas Egga Bramasta. (ast)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

250 komentar