Dugaan Jual Beli Suara Pemilu 2024 di Tasik, KMPD Gelar Aksi Unjuk Rasa di Depan GDI

DEPOSTJABAR.COM (TASIKMALAYA),- Rapat Pleno Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024 Tingkat Kabupaten Tasikmalaya yang berlangsung di Gedung Dakwah Islamiyah (GDI) Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya didemo Puluhan orang yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Peduli Demokrasi (KMPD), Senin (4/3/2024).

Pantauan Depostjabar.com dilokasi,  aksi Koalisi Masyarakat Peduli Demokrasi  mendatangi kegiatan penghitungan suara Pemilu 2024, dengan menggunakan kendaraan roda dua dan salah satu kendaraan roda empat bak terbuka yang sudah diberi sound system atau pengeras suara.

Koordinator Lapangan Aksi, Farhan Abdul Aziz menyampaikan orasinya,  pada Pemilu 2024 ini banyak kecurangan dengan adanya Jual Beli Suara Pemilu di Kabupaten Tasikmalaya, dugaan adanya kecurangan dilakukan petugas PPK karena data yang disampaikan di rapat Pleno tidak sinkron antara data yang satu dengan yang lain.

Indikasi kecurangan tentunya sudah terjadi di banyak kecamatan, bukan hanya di satu daerah pemilihan (dapil) saja yang pasti C-Hasil, Sirekap, dan para saksi, juga ada yang tidak sinkron jadi menandakan adanya manipulasi suara.

“Bahkan penghitungan suara yang disampaikan Petugas PPK juga terdapat penghitungan ulang suara dan juga salah memasukan data. Berarti ini sudah terindikasi ada jual beli suara di Pemilu 2024 ini,” ujarnya.

Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya Ami Imron Tamami menyampaikan tidak mempermasalahkan KPU didemo, karena itu hak demokrasi. Namun pihaknya meminta, para pendemo jangan mengganggu jalannya pleno penghitungan suara. 

Khawatir mengganggu jalannya pleno, polisi terpaksa mendorong paksa massa agar menjauh dari gerbang halaman gedung dakwah Islamiyah.

Hingga sekitar pukul 20. 14 WIB, Rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 masih terus berlangsung dan sisa Kecamatan yang belum menyampaikan C hasil yakni sekitar 13 Kecamatan.(M.Kris)