Tingkat Partisipasi Pemilih pada PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya Alami Penurunan,Ini Jumlahnya

DEPOSTJABAR.COM (TASIKMALAYA).- Pemungutan Suara Ulang (PSU) telah usai dilaksankan di Kabupaten Tasikmalaya, namun KPU Kabupaten Tasikmalaya tidak mampu mempertahankan angka partisipasi yang mencapai 68 persen pada Pilkada 2024 dan di PSU turun menjadi 63,4 persen.

Komisioner KPU Kabupaten Tasikmalaya, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Cecep Hamzah, membenarkan angka partisipasi pada PSU ini ada penurunan lima persen.

“Kami mengakui adanya penurunan tingkat partisipasi pemilih dalam penyelenggaraan PSU ini, dari jumlah surat suara yang tidak terdistribusi yang hampir mencapai 121.822 surat suara.

“Dari jumlah tersebut pemilih meninggal dunia, pindah domisili, tidak dikenal, pindah memilih dan yang kembali karena orangnya tidak ada, ” ucapnya.

“Sehingga yang tidak terdistribusi sekitar 121.822 surat suara dan yang terdistribusi itu ada 1.297.094 surat suara. Dari yang terdistribusi saja, yang hadir ke TPS itu sekitar 900.239,” jelas Cecep.

Jadi sekitar 300.000 pemilih yang tidak hadir ke TPS, plus yang 121.822 yang tidak terdistribusi surat suara.

“Untuk faktor atau indikator lain penurunan tingkat partisipasi pemilih itu pasca dua Minggu setelah lebaran hari raya idul fitri biasanya masyarakat yang bekerja diluar daerah sudah kembali bekerja ke luar kota. Tentunya ini menjadi faktor lainnya, selain faktor yang tidak terdistribusi. Berarti yang 300.000 itu masuk ke pemilih yang ikut atau bekerja di luar kabupaten,” kata Cecep.

“Bagi kami tentu berhasil dengan waktu dua bulan, kemarin mungkin 68 persen di Pilkada serentak 2024, sekarang yang dua bulan secara masif KPU melaksanakan sosialisasi dalam kondisi efisiensi,” ungkap dia.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada media termasuk pasangan calon di PSU yang telah ikut berpartisipasi mengajak masyarakat datang ke TPS. Termasuk pemerintah daerah melalui Forkopimda mengajak masyarakat.

“Mudah-mudahan menjadi bagian bagi kami, bagaimana kedepannya bisa melakukan kinerja yang lebih baik sehingga partisipasi masyarakat untuk datang memilih pemimpin lebih tinggi,” ujarnya. (M.Kris)