Operasi Pasar Murah Beras di Cimahi Perlu  Ditertibkan Lagi, Ada Warga yang tak Kebagian

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Tita Mariam mengatakan, distribusi pangan beras dari luar daerah tetap lancar meskipun diakui harganya saat ini masih cukup tinggi.

“Masih aman lancar kalau distribusi dari petani, hanya kan momennya dipengaruhi cuaca sehingga agak mengganggu panen raya juga,” kata Tita.

Dengan lancarnya pasokan tersebut, Tita memastikan ketersediaan beras aman dalam menjelang bulan suci Ramadan 2023.

“Jadi kalau stok sejauh ini di para pedagang In Syaa Allah masih aman. Termasuk menghadapi bulan Ramadan ini,” ujar Tita.

Hanya ,kata Tita, masalah harga beras saat ini di pasaran di Kota Cimahi masih tinggi dan berdampak terhadap inflasi. Untuk menekan inflasi itu, kata dia, gelaran seperti Operasi Pasar Murah (OPM) menjadi salah satu solusinya yang terbaik.

“Kalau ini bagian salah satu untuk mengendalikan inflasi karena harga merangkak naik.  solusinya dari pemerintah yaitu mengadakan OPM jadi akan meringankan beban masyatakat,” imbuhnya pula.

Seperti diketahui Pemkot Cimahi bersama Bulog Cabang Bandung telah menggelar OPM beras pada Senin (27/2/2023) di tiga titik. Sebanyak 20 ton per kecamatan beras medium dijual murah untuk masyatakat Kota Cimahi.

Hal yang sama diungkapkan oleh Kepala Bidang Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi,  Sri Wahyuni mengatakan, dalam OPM beras murah ini pihaknya menyiapkan 60 ton beras untuk tiga kecamatan.

“Tapi animo masyarakat ternyata luar biasa, sampai membludak. Ini serentak di tiga kecamatan,” katanya.

Dia mengatakan setiap Kepala Keluarga (KK) hanya mendapat jatah maksimal 10 kilogram beras yang dikemas menjadi dua karung kecil. Warga cukup menebusnya dengan harga Rp 85.000.

“Harga per kilogramnya Rp 8.800 tapi ada subsidi dari Bank BI jadi Rp 8.500. Per pack (karung) isinya 5 kilogram, kadi 2 pack 10 kilogram hanya cukup bayar Rp 85 ribu,” terang Sri Wahyuni.

Dia mengakui hara beras di pasaran saat ini masih cukup tinggi. Sehingga pihaknya berharap gelaran OPM ini bisa membantu masyarakat.

 “Kalau stok masih cukup aman, cuma memang harganya masih tinggi,” ucapnya.

Yuyun warga Leuwigajah yang kecewa tidak mendapatkan jatah pembelian beras dalam OPM

Tak Kebagian

Menurut salah seorang warga Leuwigajah, Yuyun , dia dari pagi hingga pembagian beras berlangsung dirinya tidak kebagian jatah beras medium, dan pulang kosong melompong.

“Saya antre dari jam 9.00 harusnya kalau memang stok berasnya sedikit harus dibagi-bagi per kelurahan,” ucap Yuyun kecewa.

Jadi lanjut Yuyun pembagian tersebut jangan hanya satu kecamatan semua numpuk di kecamatan.

Yang jadi kekecewaan Yuyun, pembagian pembelian beras tersebut semua masyarakat Cimahi Selatan berdasarkan fotocopy KTP, seharusnya dengan pengumpulan Kartu Keluarga (KK) itu yang lebih baik.

“Kalau dengan pengumpulan data KTP, satu keluarga seperti istri, anak, suami dan mantu semua bisa membeli beras tersebut, sedangkan yang lain tidak kebagian, yang harusnya per keluarga 10 kg beras. Ini malah ada satu keluarga bisa beli beras sampai 40 kg beras, ini kan tidak adil,” ulas Yuyun kecewa.

Bahkan, kata Yuyun harapan kedepannya bila ada Operasi Pasar Murah tersebut, agar dapat lebih ditertibkan lagi,.

“Jangan yang kenyang makin kenyang, yang kelaparan makin kelaparan,” tandasnya. (Bagdja)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *