Reses Edi Kanedi dari Fraksi Demokrat DPRD Cimahi Persidangan I 2024, Ini yang Dilakukannya

DEPOSTJABAR.COM (CIMAHI).- Aspirasi masyarakat tidak dapat langsung bisa dieksekusi oleh anggota DPRD.

Hal itu diungkapkan Anggota DPRD Kota Cimahi dari Fraksi Demokrat dan Wakil Ketua DPRD Kota Cimahi, H Edi Kanedi dalam Reses Persidangan I Tahun 2024 di Jalan Singosari Ujung RW 21, Pharmindo, Melong Cimahi Selatan, Sabtu (27/1/2023).

“Kalau program yang diusulkan oleh masyarakat yang menyangkut dengan anggaran APBD Pemerintah Kota Cimahi, sebelumnya ada mekanisme dan ada proses, bukan minta ke bapak sendiri,” ucap Edi.

Dijelaskan  Edi kepada konstituennya agar dapat lebih dimengerti oleh mereka bahwa setiap aspirasi yang diusulkan oleh masyarakat, seperti pembangunan infrastruktur jalan, drainase, PJG, PJU, hal itu perlu proses yang telik disesuaikan dengan anggaran yang tersedia dari pihak pemerintah.

“Semua usulan dari masyarakat akan dibahas secara bersama-sama antara pihak legislatif dan eksekutif, baru diputuskan dan dilaksanakan dari hasil keputusan bersama tersebut,” terang Edi.

Anggota DPRD kota Cimahi dan Wakil Ketua DPRD Kota Cimahi dari fraksi Demokrat H Edi Kanedi. (Foto:Bagdja)

Dijelaskan pula  Edi saat dikonfirmasi usai acara reses tersebut, pihaknya mengadakan reses Persidangan I tahun 2024 tersebut sebanyak 800 konstituen yang di bagi dalam lima titik.

“Jumlah konstituen yang saya ambil jumlahnya hanya 800 orang karena kalau saya mengambil 1000 konstituen, tempatnya yang kurang memadai,” jelas Edi.

Itupun lanjut Edi, dalam pelaksanaan dikarenakan banyaknya berbagai permohonan, dan permintaan dari konstituennya kepada Edi.

“Jadi dalam kegiatan moment reses ini, mereka lebih memilih dalam maminnya seperti kue dan minuman saja,” ucap Edi.

Karena hal tersebut mengacu kejadian pada reses tahun lalu ada yang keracunan, maka maminnya diubah.

“Tapi kami juga tidak serta merta menghilangkan Mamin, saya juga menyediakan Mamin cuman tidak seluruhnya karena ada yang meminta lagi,” jelasnya.

Itupun diakui Edi, para konstituennya setiap reses ingin ada kadeudeuh dari anggota dewannya itu sendiri. Namun, kata Edi,  karena ini dalam tahun politik yang sangat dilarang terjadinya pemberian apapun kepada masyarakat.

“Para konstituen sepakat karena membutuhkan harga sembako murah, akhirnya mereka membeli sembako murah dengan harga Rp 10.000 per sembako, untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, karena harga sembako tinggi harganya,” terang Edi.

Diakui Edi, dampak dari Covid-19 yang mempengaruhi perekonomian di Indonesia yang terpuruk.  Edi dengan adanya usulan dari konstituennya tersebut untuk mengadakan sembako murah, hal itu sangat membantu kehidupan konstituennya.

Seperti yang diungkapkan, Asep warga RW 21 Pharmindo. Menurutnya dengan adanya sembako murah tersebut, hal ini sangat membantu bagi kehidupan keluarganya.

“Saya sangat berterimakasih kepada Bapak Edi, anggota dewan dari Demokrat, yang sudah membantu mengadakan sembako murah dengan harga Rp 10.000, yang isinya minyak, Indomie, kue, ini sangat murah, sedangkan harga di pasaran mahal harganya, terimakasih banyak Bapak Edi sudah menyambung kehidupan keluarga kami,” katanya. (Bagdja)