Lakukan Anjuran Pakar Kesehatan, Cegah Maag dan Gerd Kambuh Saat Puasa Ramadan

Kembung pada perut bagian atas, disertai sering sendawa, mual bahkan bisa berujung muntah.

Gerd atau Gastroesophageal Reflux Disease

Pasien dengan diagnosa gerd akan mengalami gejala seperti berikut ini:

– Sensasi terbakar pada bagian dada setelah selesai makan, biasanya terjadi ketika malam hari.

– Naiknya asam lambung maupun makanan ke kerongkongan.

– Pada sebagian orang merasakan nyeri dada, dan rasa sulit menelan.

– Sesuatu yang seakan mengganjal di bagian kerongkongan.

Perlu diketahui berbeda dengan maag yang gangguannya sebatas pada lambung.

Untuk gerd gangguan tidak hanya berfokus pada lambung saja melainkan katup esofagus.

Katup esofagus merupakan penghubung antara lambung dengan esofagus atau kerongkongan.

Saat katup esofagus bermasalah dapat menyebabkan asam lambung maupun makanan mudah naik ke kerongkongan atau disebut dengan kondisi gerd.

Setelah mengenal dan memahami perbedaan gerd berikut tips berpuasa oleh pakar kesehatan:

Tips Berpuasa bagi Penderita Maag atau Gerd

1. Makan secukupnya jangan berlebih

Saat berbuka kondisi lambung masih kosong setelah sepanjang siang tanpa konsumsi makanan dan minuman.

Makan yang berlebihan pada kondisi ini dapat menyebabkan lambung kaget.

Sehingga bisa meningkatkatkan resiko maag ataupun gerd kambuh.

“Jadi yang dianjurkan ketika berbuka puasa sebagaimana disunahkan oleh Rasul, pakai kurma saja, atau porsi kecil dulu,” ujar dr Vania.

Dokter Vania menganjurkan untuk makan makanan pembuka terlebih dahulu, sedangkan makanan berat seperti nasi bisa dinikmati setelah salat Maghrib.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *