Kisah Pocong Ririn, Bagian 6

DEPOSTJABAR.COM,- “Aku sebenarnya ingin menemani Ririn. Tapi aku takut soalnya Ririn kalau tengah malam berubah jadi pocong lagi…” kata temannya Ririn”

Aria lantas tidak percaya begitu saja. Meskipun batinnya memang menyimpan sedikir ketakutan Aria jawab “Jangan nakut-nakutin aku dong”.

“Serius, aku pernah nemenin Ririn juga. Tapi aku takut, soalnya kalau tengah malam dia berubah jadi pocong. Dia tidur pakai piyama biasa tapi lama kelamaan bberubah jadi kain kafan lusuh terus ada bekas tanahnya. Aku langsung gak mau nemenin lagi karena takut…” cerita si cewek.

Aria yang sedikit ketakutan merasa sedikit lega juga karena Aria tidak tidur sekamar dengar Ririn.

Saat tengah malam dan asyik nonton tivi, terdengar suara langkah di ujung kamar atas. Tangga itu terletak di velakang sebelah kanan. Betapa kagetnya Aria ketika menoleh ke belakang, ada sesosok pocong sedang memandang Aria sambil bilang “Aria, sini tidur di kamar Ririn aja…”

Aria yang kaget dan sangat ketakutan langsung teriak meminta tolong. Matanya seakan dikunci yang menatap terus tanpa berkedip ke arah pocong.

Setelah capek berteriak, akhirnya bapaknya Ririn datang. Ketika ia tahu apa yang terjadi, bapaknya Ririn lantas memapah tubuh pocong Ririn kembali ke kamar.

Sambil meminta maaf, bapaknya Ririn cerita mengapa Ririn tiaap tengah malam berubah menjadi pocong. Diketahui bahwa jin penguasa tambang nggak rela manelnya dibakar, jin itu meminta mantel penggangti yang sama persis dengan mantel sebelumnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *