Kisah Horor Desa Gondo Mayit, Bagian 7

DEPOSTJABAR.COM,- Tapi, keinginan besar yang membuat penasaran, terutama bila melihat wajah anak pucat itu….

Seperti ada sesuatu yang ganjil.

Mas Erik pun setelah lama menimbang0nimbang keputusan. Rupanya, mas Erik dibawa di sebuah rumah, di depannya banyak orang sudah menunggu.

Benar dugaannya, ada gamelan yang di tabuh di antara jerumunan itu. Tidak beberapa lama, pandangan mas Erik menuju ke pintu tumah.

Keluar empat lelaki setengah bawa, mereka mengangkat keanda mayit yang membuat mas Erik tidak nyaman. Dalam pikirannya, ia bertanya-tanya. Tadi bykannya sudah melakukan prosesi pemakaman, kok di adakan pemakaman lagi.

Disanalah, sim bah memimpin, ia berjalan di barisan depan. Karena sudah serengah jalan, mas Erik pun terpaksa mau tidak mau harus ikut. Di sepanjang perjalanan yang naik turun, tanpak wajah-wajah itu menunjukan ekspresi sumringah.

Hal-hal ganjil seperti itu membuat mas Erik gak habus pikir. Namun ia mencoba menahan diri.

Sampailah mereka di sebuah temoat. Ada dua tanah lapang yang kesemuanya sama, pemakaman kembar, setidaknya itu yang terlihat.

Si mayit sudah diturunkan ketika keranda dibyka, mas Erik hanya diam bengong melihat siapa yang akan dimakamkan hari ini.

Rupanya, yang akan dimakamkan mala mini adalah si bocah yang tadi berdiri di depan pintu sim nah.

“Jancc*k lah” dalam batin Mas Erik seolah tidak percaya apa yang ia lihat. Semakin di lihat, wajahnya semakin sama prsis dengan apa yang mas Erik rasakan.

Tidak mungkin ia salah lihat…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar