Ini Manfaat dan Hukumnya, Memelihara Kucing dalam Islam

Seorang sahabat Nabi Muhammad diberi nama Abu Hurairah, yang berarti “bapak kucing”. Abu Hurairah diberi nama ini karena kemanapun dia pergi, dia selalu membawa kucing.

Bahkan dikatakan di antara orang-orang bahwa Nabi Muhammad mengelus punggung kucing karena mencekik ular yang akan menyakiti seseorang dan itulah sebabnya kucing mendarat dengan empat kaki dan bukan di punggungnya.

Apakah Kucing Bersih?

Kucing adalah hewan yang sangat bersih dan murni sehingga mereka adalah “salah satu dari mereka yang berkeliaran di antara kita” (Nabi Muhammad SAW).

Menurut riwayat-riwayat shahih, seseorang boleh berwudhu untuk shalat dengan air yang sama dengan air yang diminum kucing. Namun, asalkan tidak ada kotoran yang terlihat di mulut kucing.

hal-hal yang Diajarkan Islam kepada Pemilik Kucing

Julukan Pir Asad, salah satu khalifah Rumi yang terkenal karena kecintaannya pada kucing, dijuluki “Sultan Pisili” (Sultan dengan Kucing). Ketika kucing kesayangannya mati, dia menguburnya tepat di dekat kakinya.

Mereka mengatakan bahwa ketika Ahmed Rufah, salah satu tetua, sedang duduk, kucingnya datang dan tertidur di lengan jubahnya. Ketika waktu salat Jumat tiba, dia tidak ingin mengganggu kucing itu, jadi dia memotong lengan bajunya alih-alih membangunkannya.

Muslim sepenuhnya bebas untuk hidup dengan kucing, namun mereka harus memperlakukan kucing dengan baik. Kucing harus diberi makanan, air, dan waktu jelajah yang cukup.

Mereka harus diberikan kebebasan bergerak. Karena betapa disayang dan dicintainya kucing dalam Islam, perlakuan buruk terhadap hewan ini dianggap sebagai dosa serius.

BACA JUGA: Penyebab Sering Mengantuk yang Jarang Diketahui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

437 komentar