Bagian 20, Kerajaan Demit di Pabrik Gula Terbengkalai

DEPOSTJABAR.COM,- Mas Fadhil menenangkan mas Anton bahwa mereka tidak akan menganggu atau mencelakai bila kita tidak mencari gara-gara terlebih dahulu. terkecuali yang memang jahil, mereka jahil hanya untuk mencari perhatian, bila dibiarkan, mereka akan capek sendiri.

Jaga lisan dan perbuatan dimanapun. Tetap berdoa dan meminta perlindungan pada zat yang maha tinggi. Maka, akan dijatuhkan dari godaan setan.

Namun, kalimat hanya sebatas kalimat. Bila menghadapi kejadian yang terjadi, kalimat itu akan terdengar seperti angina lalu.

Saat, mas Anton mulai bekerja di malam pertamanya, di pabrik Gula. Umunya saat malam memang tidak ada aktifitas apapun, kecuali satpam yang bertugas dan beberapa karyawan yang memiliki kepentingan.

Mas Anton mendapat tugas mengecek sektor 6 dan 7 yang berada di zona produksi. Ia menggunakan sepeda ontel untuk memeriksanya. Rupanya, sepeda yang ia kendarai lebih berat dari yang ia kira.

Mas Anton muali membacat ayat-ayat suci dan sepedanya kembali normal. Namun, untuk beberapa saat saja. Karena setelah itu, ia harus mengayuh lebih kuat lagi.

Berbekal nekat, mas Anton melirik apa yang ada di belakangnya. Rupanya, di boncengan sepeda ontelnya ada pocong yang duduk menemaninya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *