Akhirnya, rombongan pemburu pocong Ririn pun tiba di Gunung Salak dan membuka tenda disana. Pada malam hari, orang pintar melakukan ritual pencarian. Beberapa saat kemudian, datanglah sesosok maklhluk tinggi besar yang menyerupai kakek-kakek tingginya setinggi pohon di gunung Salak.
Langkah kakinya terdengar sangat jelas dan suaranya sangat menggelegar saat turut brtkomunikasi dengan orang pintar terseubut. Aria yang ketakutan pun mulai menangis sesegukan.
Ditengah ketakutan Aria yang luar biasa, orang pintar ini memegang pundak Aria. Ternyata, si Jin penguasa gunung tadi marah karena tersinggung Aria memejamkan mata saat ada di hadapannya. Aria pun memberanikan diri membuka mata walau tidak berani melihat wajahnya.
Namun karena rasa penasarannya yang besar, Aria akhirnya melihat wajah si kakek berjenggot panjang dengan wajah yang sangat mengerikan.
Setelah berkomunikasi dengan jin penguasa gunung. Diketahui bahwa Ririn sudah diusir dari gunung tersebut. Ririn diusir karena tidak mau menerima keberadaan Ririn di tempat tersebut karena Ririn menjadi pocong bukan dari proses kematian.
Ririn sendiri disebut belum mati, namun ia disebut hidup di dua alam. Alam manusia dana lam lelembut.
Bapaknya Ririn semakin gusar dan semakin ketakutan. Katanya, jika Ririn tidak ditolong, tidak dilepaskan dari mantel itu selama 7 hari, maka Ririn akan segera mati.
Bersambung..