Kisah Pocong Ririn, Bagian 4

DEPOSTJABAR.COM,- Sejak saat itulah warga sekitar Sukabumi geger. Karena tiap malam diteror oleh pocong keliling Ririn yang meminta untuk dilepaskan mantelnya.

Bapak Ririn meminta kakak temannya Aria dan Aria untuk ikut mencari pocong Ririn yang masih berkeliaran di Gunung Salak. Bapak Ririn turut mencari orang pintar di daerah tersebut untuk turut serta membantu pencarian Pocong Ririn.

Bapak Ririn turut membuat sayembara bahwa siapapun yang bisa menyelamatkan Ririn, akan diberikan imbalan.

Usut punya usut, Bapak Ririn adalah orang yang sangat kaya, bos perusahan besar dibidang tambang batu bara. Dan di tambang batu bara itulah semua ini berasal.

Di tambang batu bara itu, ia bertemu dengan jin penunggu dari tempat tersebut. Jin itu sulit diusir dan tidak ingin dipindahkan. Namun, berkan bantuan seorang dukun, jin tersebut akhirnya bisa dipindahkan ke mantelnya. Dengan syarat hanya bapaknya Ririn yang bisa menggunakan mantel itu. Dan jika ada orang lain yang memakai, maka orang tersebut akan mati.

Tapi ternyata, hal itu hanyalah akal-akalan si dukun. Dukun tersebut bersekutu dengan untuk memperbudak Bapaknya Ririn. Dengan cara itu, si dukun bisa hidup leluasa dan mendapatkan harta yang berlimpah hasil menipu Bapak Ririn.

Kakek dan kakak cowok Ririn juga turut menjadi korban dari kelicikan si dukun. Kakek meninggal karena sakit dan kakaknya meninggal dalam kecelakaan motor.

Pada awalnya, dua karyawan dari perusahaan tambang yang akan dijadikan tumbal dengan scenario yang dibuat seolah-olah adalah kasus kecelakaan kerja. Dengan harapan si Jin mau pergi dan tidak menganggu usaha bapaknya Ririn.

Namun scenario itu gagal, dua karyawan tumbal itu hanya mengalami luka parah. Ternyata si Jin hanya mau tumbal keluarga dan marah besar. Akibatnya, kakek dan kakak Ririn meninggal secara tiba-tiba.

Itulah awal mula lahirnya mantel tumbal nyawa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *