Kisah Horor Desa Gondo Mayit, Bagian 14

DEPOSTJABAR.COM,- Ia meneguk kopi di meja lalu duduk bersila di depan mereka…

“wes ceritakno kabeh, nang ndi ae awak awak iki 2 dino iki?” (sudah ceritakan saja, kemana kalian selama dua hari ini?)

“Pak.” Kata mas Damar, “onok deso ya pak ngokk kene” (ada desa ya pak disini)

Terlihat dua penjaga itu saling melihat satu sama lain.

“onok” kata si bapak.

Si bapak terdiam lama, sementara penjaga yang lebih muda tampak bingung, sembari berbisik ia bertanya.

“nang ndi onok deso pak, nek Vila akeh nang kene?!” (dimana ada desa pak? Kalau disini vila banyak pak) kata si penjaga yang lebih muda.

Sembari menghisap rokok, wajah si bapak tamapk tehang. “opo bener, awak-awak mek wong loro sing munggah liwat kene?” (apa benar kalian Cuma berdua saja waktu mendaki disini?)

Mas Erik dan mas Damar mengangguk bersamaan.

“syukur” kata si bapak. “alas Tri***** iki, pancen angker”

“biyen, we terkenal akeh sing tau eroh bahwa nang alas iki, onok enggon sing di arani jeneng’e petuk sewu, wit sing keramat, sing kabare onok deso nang jero’ne kunu, jenenge deso iku. Deso gondo mayit”

(dulu, sudah terkenal bahwa banyak yang pernah lihat kalau ada tempat yang namanya seribu pintu, pohon keramat yang kabarnya bila dilihat ada desa di dalamnya, desa ini namanya adalah desa gondo mayit)

Hembusan asap rokoknya membuat semua orang yang ada di ruangan terdiam mendengarkan, wajah mereka semua tegang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

221 komentar

  1. It’s truly very complex in this active life to listen news
    on Television, so I simply use world wide web for that purpose,
    and obtain the newest information.