Kisah Horor Desa Gondo Mayit, Bagian 9

DEPOSTJABAR.COM,- Mas Damar masih mematung. Ketakutan benar-benar mengeraskan syarafnya. Suara pintu terbanting membuat mas Damar tercekat panik….

Dilihatnya si Mbab sudah kembali dengan wajah marah dan memaki. Entah apa yang terjadi, ia melihat si mbah mencengkram ujung kain kafan si pocong, menyeretnya dengan tangan kosong lalu melemparkannya tepat di kebun belakang rumah gubuk itu.

Kejadian yang baru saja terjadi membuat mas Damar tidak habis pikir.

Wanita itu menatap mas Damar dengan tatapan dingin sembari berujar. “nek ra eroh opo opo, ojok grusak grusuk yo le, nyowo onok regane” (jika kamu tidak tahu apa apa, jangan sembarangan ya nak, nyawamu ada harganya)

Kalimat itu terbayang di pikiran mas Damar bahkan hingga saat ini. mas Erik baru sadar, sedari tadi sim bah tidak keliatan. Padahal ia ikut karena sim bah yang menyuruhnya.

Ditambah dengan rasa penasaran kenapa memakamkan seseorang saja sampai ambil waktu selarut ini, mas Erik dibuat kaget.

“loh tali pocong’e rung di buka iku loh” (loh kenapa tali pocongnya belum dibuka?)

Namun, tak seorangpun mendengarkan peringatan dari mas Erik. Mereka tetap menutup lubang kubur dengan tanah. Disinilah, mas Erik merasakan firasat teramat buruk.

“Desa Edan” (Desa gila)

Maka, ia segera meninggalkan tempat itu. Sampai di rumah sim bah, mas Erik melihat mas Damar. Mata mereka saling menangkap satu sama lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

235 komentar