(Media yang digunakan santet ini bermacam-mavam, salah satinaya melalu boneka yang diisi rambut-rambut keluarga yang ingin dihabisi, nasib Dela sekarang ada di boneka ini).
“Masalahe, aku ra isok nggolek nang ndi kae boneka iku di Tandor (Masalahnya, saya tidak tahu dimana saja boneka ini ditanam).”
“lan onok piro, aku gak eroh (dan ada berapa saya tidak tahu).”
“Boneka sing mk temoni, iku salah sijine boneka sing tau tok temokno nang omah iki. Aku sengojo nandor nang kunu, ben engkok, nek waktune, isok di gawe ngeringano beban lorohe Dela”.
(Boneka yang kamu temukan, adalah salah satu dari boneka yang saya temukan di rumah ini. Saya sengaja menanam boneka itu di sana. Biar nanti, saat waktunya tepat bisa digunakan untuk meringankan beban sakit DELA).
“Iling, ben bengi aku wes ngilingno awakmu ojok mbukak lawing tapi awakmu jek nambeng (ingat saya mengingatkan kamu jangan membuka pintu, tapi kamu tidak mendengarkan).”
“Asline, keluarga sing ngirim santet iki,jek goleki Dela, sak durunge banaro ketemu Sengartutih, Dela gak bakal isok mati.”
(sebenarnya, keluarga yang mengirim santet ini, masih mencari dimana keberadaan Dela. Itulah alasan kenapa saat menyembunyikannya disana, karena tempat itu terlalu ramai untuk mencari keberadaan Dela. Karena, Dela tidak akan bisa meninggal bila sang Banarogo belum bertemu dengan sengartutih, Dela belum bisa mati, secara otomatis, santet ini belum akan menghabisi keluarga Atmojo).* (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)
Wonderful analysis! Your insights are very enlightening. For those interested in further details, here’s a link: DISCOVER MORE. Keen to hear your views!