Kisah Sewu Dino, Bagian 30

Perlahan, mbah Tamin mencabut satu persatu rambut itu. Terdengar suara yang tidak asing. Suara kerbang merang. Sri yang sudah terjebak di dalam lubang, tidak tahu apa yang terjadi. Karena setelah suara itu hilang, ia mendengar Dela dan Dini menjerit, lalu hening…

Hening…

Sesuatu baru saja membasahi tubuh Sri, baunya amis. Darah. Darah kental itu membuat Sri tidak nyaman. Tanpa sadar ketakutan sudah merasukinya, ia tersenggal, karena di dalam lubang itu, Sri kesulitan untuk bernafas.

Tiba-tiba Dini berteriak lagi. Kali ini, ia meronta dari suaranya. Seperti ia tengah disiksa. Suara Dini lalu suara Dela, suara mereka saling bersahutan satu sama lain. Sri yang tidak bisa melihat apa yang terjadi hanya bisa gemetar. Menahan ketakutan yang semakin menguasainya.

Mbah Tamin sedang membalas perbuatan si pengirim santet. Lalu Sri merasakan tubuhnya seakan mati rasa. Rasanya seperti terjebak dalam keadaan tidak sadar, seakan Sri tidak lagi bisa merasakan apapun. Namun, rupanya itu hanya awal saja, sebelum rasa sakit seakan merobek robek bagian daging di tubuhnya. Sri merasa itu adalah rasa sakit terhebat yang pernah ia rasakan.* (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *