Kisah Sewu Dino, Bagian 31

Mbah Krasa mendekati Sri, memberinya handuk untuk membersihkan badannya. Ia ikut menuntun Sri dan membasuhnya dengan air lalu mengantarkannya ke kamar, ia butuh istirahat sampai tubuhnya bisa pulih kembai.

Sri hanya diam saja, ia terus mendengar mbah Krasa bahwa si pengirim pantas mendapatkannya, atas perbuatannya selama ini, terhadap keluarganya.

Bahkan, mbah Krasa sudah berjanji, Sri akan mendapatkan sesuatu yang pantas. Uang bukan masalah baginya.

Setelah mbah Krasa selesai memandikan Sri, ia mengatarkannya ke kamar, untuk terakhir kalinya mereka saling tatap satu sama lain.

Sebelum akhirnya, mbah Krasa bersiap untuk pamit pergi. Namun Sri mengatakan “sing asline jahat, iku de’e opo njengengan mbah” (yang sebenarnya jahat disini, dia atau anda mbah?)

Ucapan itu membuat mbah Krasa menghentikan langkahnya. Tangannya yang tengah membuka pintu, kembali menutupnya, senyuman yang tadi terpancar diwajahnya kini pudar menatap wajah Sri yang penasaran.

“tau krungu gak Sri, pribahasa, gak eroh ngunu berkah tekan pengeran” (kamu pernah dengar? Pribahasa, ketidaktahuan adalah berkah dari tuhan)

Sri yang mendengar pun menegang..

(Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

69 komentar