Dua Unit Damkar Kabupaten Tasikmalaya Rusak Berat, Idealnya Punya Kendaraan Segini

DEPOSTJABAR.COM (TASIKMALAYA).- Kabupaten Tasikmalaya mempunyai wilayah yang luas dengan 39 Kecamatan dan 351 Desa , belum seluruhnya akses jalan bagus hampir 30 persenan jalan kurang bagus apalagi akibat Pandemi Covid 19 melanda seluruh dunia khususnya Kabupaten Tasikmalaya.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin, S.IP saat ditemui di kantornya di Jalan Otto Iskandardinata Kota Tasikmalaya, Selasa (19/3/2023).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin, S.IP, Selasa(19/3/2024).(Foto: M.Kris)

Menurut Nuraedidin, selain jalan yang rusak Armada Pemadam kebakaran (Damkar) dan sarana prasarananya masih kekurangan dari 8 unit armada, 2 unit armada pemadam kebakaran dalam keadaan rusak berat.

“Apalagi dengan jangkauan yang begitu luas dan jauh idealnya Kabupaten Tasikmalaya harus memiliki 17 Unit armada Pemadam Kebakaaran.  Kenapa 17 unit karena per wilayah dengan eks Kewadanaan kita harus menempatkan 14 unit kendaraan dan sisanya di simpan di Mako BPBD untuk mem-back up kejadian yang ada di wilayah kota kalau kita di perbantukan,” kata Nuraedidin

“Jadi jika terjadi kebakaran risiko korban jiwa dan kerugian bisa diminimalisasi dengan adanya kendaraan di wilayah dan pasti akan terbantu, dan mudah-mudah hal ini bisa di terakomodir oleh kepemimpinan beliau,” ucap Nuraedidin..

Nuraedidin juga menyebut setelah ditinggalkan begitu lama dan saat ia masuk kembali ke BPBD, kendaraan yang ada di BPBD semuanya tidak layak jalan dan banyak yang rusak, mulai sekarang melakukan penyempurnaan dan berupaya memperbaiki biar bisa kembali dipakai walau terbatas anggaran.

“Bantuan hibah dari luar negeri yakni armada truk Korea hingga sekarang rusak berat dan tidak bisa digunakan kembali, dua unit armada dari Jepang ini sebetulnya tidak cocok untuk wilayah kabupaten Tasikmalaya. Karena kendaraan dari Jepang ini tidak ada tanki airnya dan hanya sebagai pemasok air ketika terjadi kebakaran dan cocoknya ada di wilayah Kota, masa saya harus bawa pakai ember ke Kecamatan Cipatujah,” ungkapnya.

“Yang jelas kami dari BPBD selalu mengambil air di sungai-sungai bukan dari hydrant dan hydrant sekarang adanya di wilayah kota seperti di Kecamatan Singaparna dan Kecamatan Ciawi dan itu juga masih jalan atau tidak yang jelas saya belum mengecek kelapangan,” tegas Nuraedidin.  (M.Kris)