Kisah Sewu Dino, Bagian 17

Sudah tidak terhitung, berapa banyak ia melintasi pohon besar. Mata Sri awas melihat sekelliling, sementara tangan dan kakinya meraba apapun yang bisa ia pegang.  Hanya agar tidak terjerembab tanah yang tidak rata. Namun, Sri masih belum menemukan tanda keberadaan Dela. ‘

Bagai mencari jarum di dalam tumpukan jerami. Mencari Dela di tengah kegeapan hutan seperti ini. Berjalan dari satu tempat ke tempat lainnya, mustahil ia bisa menyisir keseluruhan hutan ke tempat lain. Mustahil ia bisa menyisir keluruhan hutan. Hingga Sri merasa ia tahu dimana keberadaan gadis itu.

Semoga saja benar, Sri melihat ke tempat itu dari jauh. Bayangan hitam besar, rimbun, seakan tidak kehilangan kengeriannya sedikitpun. Meskipun Sri letih menempuh jarak sejauh itu. Ia mendekati pohon itu, tepat dimana ia menemukan boneka.

Terdengan suara langkah kaki Sri yang menembus semak. Kini ia berdiri tepat di bawah pohon itu, melihat Dela seperti sudah menunggunya. Dela hanya duduk, menggoyangkan kakinya, seakan tahu Sri akan menemukannya. Gerak tubuh Dela membuat Sri tidak nyaman.  Terkadang ia menggedek kepalanya, seakan tulang lehernya tidak meyangga isi kepalanya.

“Wong tuwek iku, rupane gak goblok yo (orang tua itu, tidak bodoh ya),” kata Dela.* (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

223 komentar

  1. This article is a gem! The insights provided are very valuable. For additional information, check out: DISCOVER MORE. Looking forward to the discussion!

Berita Jabar Lainnya