Sri masih diam, ia mencoba menahan diri. Suara itu sangat menganggunya. “Mbak Srii, aku loh eroh nek sampean jek melek, di bukak dilek nggih mbak, engkok, tak kek’I panuturan (Mbah Sri, saya tahu kamu masih terjaga, dibuka dulu pintunya. Nanti, saya kasih tau rahasia).”
Kaki Sri mulai melangkah turun. Ia beranjak dari tempatnya. Namun, ia masih ragu. Sri belum menjawab, ia masih diam dan membiarkan suara itu ditelan sunyi, diobrak-abrik sepi sampai keheningan menguasai.
Senyap. Suasana saat itu sangat senyap. Namun, perasaan itu seakan menekan Sri dalam kegilaan dan rasa penasaran yang saling melahap satu sama lain, Sri gila.
Benar saja, keheningan itu membuat sebagian pikiran Sri tertekan. Hingga, Sri merasa bahwa Dela telah pergi. Sri mencoba untuk menenangkan diri. Ia terduduk dengan kaki yang sudah lemas.
Namun, tiba-tiba…. “BRAAAKKKKK!!!” pintu kamar Sri dihantam oleh sesuatu yang sangat keras.
Apa yang terjadi dengan Sri selanjutnya?* (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)
Excellent read! The points made here are compelling. Id love to dive deeper into this topic. Click on my nickname to join the conv