Mereka hanya diam, berusaha tidak bersuara. Lalu dari belakang ada seseorang melangkah masuk. Dini, melihat dua temannya terlihat kacau balau. Ia bingung kemudian berujar “Gak krungu Mbah Tamin nyelok ta, nadk di bukak lawange (kalian gak dengah mbah Tamin manggil, buka pintunya).”
“He ojok ngawor Koen” (heh jangan ngawur kamu),” celoteh Erna. Namun Dini memaksa, bahkan Sri yang memegang tangannya Dini, pelototi hingga akhirnya mereka mengalah.
Siapakah yang mengetuk pintu malam itu? Apakah benar Mbah Tamin sudah pulang?* (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)