Kisah Horor Desa Gondo Mayit, Bagian 14

“masalahe, ra onok sing eroh nang ndi wet iki” (masalahnya tidak ada yang tau dimana keberadaan pohon ini)

“untung’e awak awak gak keblodok nang deso iki ambi nggowo awak ganjil, sampe iku kedaden, biasane siji ra isok muleh” (untungnya, kalian tidak terjebak di desa ini, dengan membawa jumlah orang ganjil. Kalau sampe itu terjadi, biasanya hanya satu yang tidak akan bisa pulang)

Mas Erik dan mas Damar saling memandang satu sama lain.

“sak iki aku takon, opo sing mbok rasak’ne sak iki?” sekarang aku tanya, apa yang kalian rasakan sekarang?)

Disini, mas Damar awalnya bingung, apakah ia harus bercerita soal kondisi tubuhnya? Dan akhirnya dengan bantuan mas Erik, mas Damar menunjuka n area dimana ia mendapat musibah.

Si bapak hanya diam, tampak tidak terkejut sama sekali. Seperti pernah melihat ini sebelumnya.

Si bapak menginstruksikan agar mas Damar tidur telentang. Sementara jari-jari kakinya di tarik satu persatu. Kurang lebih setengah ja, si bapak memijit kaki mas Damar, ajaibnya Tes*isnya yang membesar perlahan kembali normal.

“mene ojok nguyuh sembarangan nggih”

(besok-besok jangan kencing sembarangan lagi ya)

Bersambung… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

241 komentar

  1. It’s truly very complex in this active life to listen news
    on Television, so I simply use world wide web for that purpose,
    and obtain the newest information.