Kisah Pocong Ririn, Bagian 5

DEPOSTJABAR.COM,- Bapaknya Ririn semakin gusar dan semakin ketakutan. Katanya, jika Ririn tidak ditolong, tidak dilepaskan dari mantel itu selama 7 hari, maka Ririn akan segera mati.

Rombongan pencari Pocong Ririn bingung mulai pencarian darimana karena jin penguasa Gunung Salak tidak ingin memberitahukan keberadaan pocong Ririn.

Tidak menyerah begitu saja, mereka memutuskan untuk minta tolong ke para ustadz dan kyai untuk membantu mencari keberadaan Ririn.

Lalu, ada beberapa laporan kalau di satu desa di Sukabumi ada pocong yang sering berkeliling meminta tolong. Selama pencarian, Aria yang merupakan warga local ditugaskan menjadi petunjuk jalan. Mereka pun bergegas ke desa yang di maksud.

Malam pertama hingga malam keenam pencarian tidak membuahkan hasil sama sekali. Tiap kali mendatangi desa yang katanya ada pocong, selalu tidak ada. Kadang kali hanya ada samar-samar suara tangis tapi pocong Ririn tidak nongol.

Hingga di hari ketujuh, terdengar kabar di suatu desa ada pocong yang menangis di atas rumah warga. Karena sudah hari terakhir, mereka bergegas ke rumah yang dimaksud, benar saja, Pocong Ririn sedang menangis diatas genteng sambil meminta pertolongan.

Warga sekitar yang ketakutan sama sekali tidak berani untuk menolong Ririn.

Ritual pun dimulai, mantra dan doa dibacakan. Orang pintar dengan bantuan ustadz setempat berusaha menangkap Pocong Ririn. Ketika orang pintar sudah naik ke genting dan hamper mendekap pocong Ririn, Pocong mendadak hilang. Terus begitu hingga si orang pintar kelelahan.

Sampai pada akhirnya si orang pintar menyiapkn jarring tak kasat mata. Darri bawah genting, dia melemparkan jaringnya. Awalnya tidak membuahkan hasil, namun dengan bantuan ustadz dengan doa dan mantra akhirnya pocong Ririn bisa dijaring.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *