Kisah Sewu Dino, Bagian 13

DEPOSTJABAR.COM,- Tanpa melihat Sri dan Dini, si mbah berucap, “Opo sing di lakoni nang kene mambegngi ndok (apa yang dia lakukan di sini semalam).”

Sri kali ini yang bicara, ia mengatakan semuanya. Termasuk tentang Dela, mimik wajahnya berubah, ia terdiam. Sebelum akhirnya berjalan menuju Dela.

Mbah Tamin melihat anak gadis itu masih terlelap di dalam tidurnya.  Ia membelainya layak anak gadisnya sendiri, sama seperti yang ia lihat semalam.

Siapakah sosok itu semalam? Sri terlihat berpikir, seakan mencari tahu jawaban. Setelah hati itu, mbah Tamin mengatakan bahwa ia akan sering keluar rumah.  Pesannya sama seperti dulu, jangan bukakan pintu manakala hari sudah petang.

Ketiganya mengangguk, pertanda mengerti. Namun, perlahan semua mulai memikirkan itu.  Kemana si mbah sebenarnya. Sri, Erna dan Dini masih melakukan tugas mereka seperti biasanya.

Sampai suatu pagi, si mbah belum juga pulang. Ini aneh, Dini dan Erna ada di sumur, mereka sedang mencuci pakaian mereka. Pagi itu, Sri baru saja melaksanakan tugasnya, membasuh Dela.

Tidak ada yang berubah dari Dela, sebenarnya bila saja Dela tidak dijahati seperti ini, ia melihat sosok gadis muda yang cantik jelita. Tidak hanya itu, perawakannya memang sangat layak menjadi dambaan bagi pria manapun. Namun sayang nasib seperti sedang mempermainkannya, Sri merasa bersimpati.

Saat Sri selesai melaksanakan tugasnya, tiba-tiba saja terpecik pikiran penasaran. Selama ini, bila dipikir-pikir ia belum pernah masuk ke kamar mbah Tamin. Ia hanya melihat dari luar, kira-kira apa yang orang tua itu simpan di dalam kamarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *