Kisah Sewu Dino, Bagian 28

Sri seperti ikut dalam setiap bisikan Dela ketika ia menunjuk dimana saja payung itu disembunyikan.  Setiap satu payung terbakar, Dela menari-nari, merentangkan tangan, tertawa sangat senang sampai Sri menatap payung terakhir.

Payung itu terletak tepat di depan lukisan itu. Sri berhenti, ia melihat lagi lukisan itu, memperhatikan setiap detail siapa yang dilukis dalam balutan palet warna yang seakan familiar di mata Sri. Apa maksud lukisan itu, seakan ia mengenal siapa yang ada di dalam lukisan.

Hingga Sri baru memahami sesuatu. Namun, Dela tiba-tiba saja berbisik. “Kok Ragu sri?”

Dela melihat Sri, mengawasinya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Tatapannya, membuat Sri merinding. Ia masih tersenyum, memaksa Sri melakukannya.

“Wes sadar yo, sopo aku (Sudah sadar ya, siapa saya).”

Sri mundur. Namun Dela terus mendekatinya. Sri langsung berlari, sementara Dela hanya melihat begitu saja. Ia tidak tahu apa-apa. Tidak sampai ia yakin sekarang, ia mengerti semuanya. Kenapa ia bisa sampai ada disini, siapa Sengartutih dan Banarogo yang sebenarnya. Dan tempat ini, semuanya adalah…* (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

71 komentar

  1. I enjoyed reading this article. Its thought-provoking and well-presented. Lets discuss this further. Click on my nickname!