DEPOSTJABAR.COM,- Dan tempat ini, semuanya adalah.
Sri tersandung dan jatuh lalu merangkak lantas kemudian bersembunyi. Dela baru saja datang, suara langkah kakinya, bayangannya ketika melewatinya, seakan membuat Sri hampir kehilangan akalnya. Sri terus diam, Dela tidak tahu dimana ia berada.
Sebelum akhirnya, “SRI”. Dela menarik rambut Sri, mencengkramnya. Sri melawan namun ia tidak bisa menghadapi bala kekuatan yang entah darimana datangnya. Dela seperti orang kesurupan, caranya menghantam wajah Sri dengan telapak tangannya, membuat wajah Sri babak belur. Bahkan, ia menginjak wajah Sri dengan kakinya.
Dela terus berteriak meminta Sri menyelesaikan tugasnya. Ia harus menyelesaikannya, tidak boleh tidak di sini. Sri menyadari sesuatu, lagi..
Sewu dino sudah semakin dekat.
Artinya, tidak ada kesempatan lagi untuk membuang-buang waktu. Sampai akhirnya terdengar suara mobil datang. Dela dan Sri terdiam. Manakala ada seseorang datang mendekat.
Langkahnya pelan menyusuri ruangan. Kemudian menampakan dirinya di depan Sri dan Dela. Mbah Krasa melihat Sri, tatapannya kecewa. Lalu ia mendelik melihat Dela, yang entah bagaimana, langsung duduk bersimpuh di depan mbah Krasa.
Ia membelai rambut Dela, seakan dia adalah binatang peliharaannya, “Wes ngerti yo nduk awakmu (Rupanya kamu sudah mengerti ya).”