Bagian 31, Kerajaan Demit di Pabrik Gula Terbengkalai

DEPOSTJABAR.COM,- Masalahnya adalah, sang juru kunci juga tidak akan sanggup untuk melawan makhluk ini karena ia adalah salah satu panglima yang paling kuat yang sudah memegang daerah di tanah timur ini.

Setelah memikirkan berbagai cara. Siri juru kunci bertemu dengan makhluk yang kabarnya dapat membantu. Permintaannya sederhanya.

Yaitu, tanami tanah di area timur ini dengan pohon pisang dan jangan berikan celah sedikitpun.

Setelah mendengar hal itu, di zona timur ini pun segera ditanami pohon pisang di setiap penjuru. Membenatng dari ujung ke ujung dan benar saja. Makhluk yang konon memegang tanah ini tiba-tiba saja lenyap begitu saja.

Kabarnya, sekarang zona timur dipegang oleh panglima yang baru. Dan disiniklah, pertama kalinya terliat satu dari banyaknya pangila di pabrik gula ini.

Ia dikenal dengan nama “Nini gerowok”

Waktu itu, jam 10 malam. Danar ada di rumah Endah sedang menunggu teman-temannya yang lain. Mereka mau buat acara melekan (begadang) di tenda belakang rumah Endah.

Endah sendiri bisa dibilang anak dari tokoh penting di desanya. Karena itu, rumah Endah bisa dibilang rumah paling bagus dibandingkan dengan rumah yang lain yang masih beralaskan bambu.

Tidak hanya soal rumah, tanah Endah juga luas. Di tanah itulah mereka membangun tenda.

Semakin malam, satu persatu anak-anak sudah berkumoul. Tenda sudah beridri sejak sore dan mereka sudah berkumpul disana. Mengobrol sambil menyalakan api untuk menghangatkan badan.

Ketika mereka sedang asyik berkumpul, Endah tiba-tiba saja mengatakan hal yang paling Danar benci.

“bakar kasep, wenak tenan iki? (bakar ubi enak nih)b

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

190 komentar