Bagian 31, Kerajaan Demit di Pabrik Gula Terbengkalai

Danar hanya diam. Tapi, satu persatu teman mereka saling menyahut. “benar, enak nih” kata Andi.

 “tapi gak onok kaspe ne ini” (tapi tidak ada ubinya ini) kata Pandu.

“onok kok kaspe ne” (ada kok ubinya) kata Endah sambil tersenyum.

Danar seperti tahu apa yang ia katakana sebelumnya.

“gok plesengan kan akeh, ayok jebol limo ta emen ngunu loh” (di Plesengan kan banyak, ayok kita ambil lima atau enam ubi gitu loh)

Mendengar kata Plesengan, danar bisa melihat temannya saling emmandang satu sama lain.

Danar pikir, tidak aka nada yang senekat itu pergi kesana dikala gelap sudah memenuhi langit. Endah tidak menyerah, ia terus membujuk dan membujuki.

Ubi yang rencananya mereka ambil adalah milik seseorang, bisa dibilag, mereka akan mencuri. ‘

Rupanya, semua teman Danar tergoda dengan bujuk rayu Endah. Dan mereka sepakat untuk berangkat. Hanya Danar yang masih diam bergerak. Endah tampak tau Danak tidak akan pergi, ia pun mendekati Danar.

“y owes. Awakmu nek gak melu, joho kene ae yo iejn” ( ya sudah kalau kalu tidak mau ikut, kamu jaga disini saja ya).

Bersambung… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

220 komentar