Bagian 36, Kerajaan Demit di Pabrik Gula Terbengkalai

Antira sebenarnya bukan makhluk yang buas, apalagi sampai mencelakai. Namun, ketika di temukan orang yang tewas di sumur itu, mbah Narno membenarkan hal itu bahwa Antira lah yang bertanggung jawab.

Singkatnya, kejadian ini terjadi tahum 2007/2008.

Sejak pagi, Pak Man yang kesehariannya berjualan bensin di kiosnya ini pergi ke kebun pagi-pagi buta. Semua rumah mess karyawan sudah dikosongkan, karena waktu itu pabrik sudah menghentikan aktifitasnya dan menunggu pemerintah menyatakan pabrik gula ini pailit.

Sehingga, mess karyawan yang merupakan asset pabrik tanahnya akan ikut terjual. Dengan kosongnya rumah mess, warga sekitar desa ramai-ramai menanam dari mulai singkong, pisang dan tumbuhan kebun pada umumnya.

Tidak terkecuali, Pak Man, yang rumahnya berada di seberang jalan mess karyawan pabrik gula. Ia menggarap tanah pabrik dengan pohon pisang.

Satu waktu, sejak pagi buta Pak Man sudah pergi ke kebun. Kesehariannya tidak lepas dari memotong daun-daun pisang yang kering sembari menghitung mana pisang yang di panen hari ini.

Akan tetapi, istri Pak Man sudah merasakan gelagat tidak enak sejak pak Man pergi pagi buta. Katanya, pak Man tidak seperti biasanya, karena ia akan ke kebun saat matahari sudah tinggi.

Rupanya, dugaan istri pak Man benar…

Bersambung… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *