Kisah Horor Desa Gondo Mayit, Bagian 7

Mau tidak mau, mas Erik harus menyaksikan prosesi pemakaman itu. Ditengah pemakaman, mas Erik melihat gelagat yang aneg. Dimana semua orang tampak sedang menari-nari. Beberapa bernyanyi dengan nada gamelan, mengalun-ngalun yang lebih membuat mas Erik tidak bisa mengerti adalah.

Si bocah dikubur dengan mata masih terbuka lebar. Mas Erik masih diam lama, kemudian mas Damar memotong cerita mas Erik.

Hening, sepi sunyi setidaknya itulah yang dirasakan mas Damar. Ia terbangun meski mata masih terkantuk-kantuk. Dilihatlah kesana-kemari, ia baru ingat, ia baru saja terlelap di atas ranjang rumah seseorang.

Seorang wanita tua yang menawarkan rumahnya. Ia pun mencari mas Erik namun tidak ditemukan,

Maka, dengan tatapan kebingungan, sekaligus penasaran, kemana semua orng pergi. Mas Damar mencoba memanggil-manggil mas Erik. Namun tak kunjung ada jawaban. Begitu juga dengan wanita tua itu.

Dengan keadaan masih linglung, ia melihat kondisinya, ukuran tes*isnya belum normal. Namun jauh lebih baik di bandingkan beberapa saat lalu.

Mas Damar berdiam diri sebentar, dilihatnta langit-langit dari teras rumah, masih gelap, ucapnya dalam hati.

Artinya, 1 malam belum terlewati…

Bersambung… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar