Kisah Sewu Dino, Bagian 27

Mbah Tamin dan Dini keluar. Sri tidak mengerti kenapa si mbah seakan menghindarinya.  Setelah menunggu, si Mbah memanggil Sri menyuruhnya agar kembali ke kamar. Perjalanan Sri ke kamar melewati sebuah kamar tanpa pintu. Di sana, ada Dela melihatnya dan tersenyum saat melihat Sri.

Hal terakhir yang Sri ingat saat melihat Dela seakan memberi tahu bawa akhir dari semunya adalah rumah ini. Rumah yang akan Sri ingat sampai akhir nanti.

Sri menutup pintu, menguncinya. Ia terlalu lelah malam ini. Apa yang ia lihat ingin ia lupakan dalam tidurnya. Saat Sri memejamkan mata, seseorang membelai rambutnya. Memaksanya untuk melihat siapa yang tengah menganggu tidurnya.

“Dela,” kata Sri saat melihatnya. “Kok isok (bagaimana bisa).”

“Aku ket mau nang jeroh kamarmu lh Sri. Nang nisor bayangmu. Wong tuwek iku, gak goleki aku kan (Aku dari tadi sebenarnya ada di dalam kamarmu loh Sri. Tepatnya di bawah ranjangmu. Apa orang tua itu masih mencari saya).”

“Aku jalok tolong, sak iki, nyowomu nang tangane wong tuwk iku, nenk awakmu nuruti aku, awakmu percoyo ambek aku ndok (Aku minta tolong sekarang. Nyawamu ada di tangan si mbah, kalau kamu menuruti kata-kata saya, kamu akan selamat dan saya kasih tau sumber masalahnya. Kamu percaya sama saya kan).”

Apakah Sri akan percaya?* (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *