Bagian 40, Kerajaan Demit di Pabrik Gula Terbengkalai

Tepat di gerbang besi untuk masuk mess karyawan, ada sebuah rumah yang sangat mencolok, hanya memperhatikan saja dari luar, rumah ini sudah terlihat ganjil.

Kabarnya, rumah ini masih berpenghuni. Hanya saja, penghuninya bukan lagi dari kalangan manusia. Karena, rumah ini dihuni sebuah keluarga kecil yang menamoakkan diri ketika melewatinya saat hari sudah petang.

Tidak jauh dari rumah itu berdiri, ada sebuah rumah lagi. Disini adalah tempat Danar mengaji pertama kali, dan setiap kali ia melihat rumah ini, ia selalu merasa ada yang mengawasi.

Cerita yang sering di dengar adalah dari Alan. Alan adalah anak dari guru ngaji Danar. Dan ketika dia cerita, dia selalu menceritakan hal yang sama.

Ketika malam tiba, di jendelanya selalu ada yang melempar batu. Saat alan melihat siapa yang melakukannya, tatapannya tertuju pad rumah itu.

Tepat di jendela kosong itu, berdiri seorang anak seumurannya, menyapanya dengan cara melambai tangan.

Tidak hanya itu, kadang ada suara seperti orang sedang memukul lumbung, dimana dulu biasa digunakan orang-orang jaman dahulu untuk membuat nasi jagung.

Namun, warga lebih sering mendengar suara memanggil nama mereka. Sumber suaranya berasal dari rumah tersebut….

Bersambung… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *