Kisah Horor Desa Gondo Mayit, Bagian 3

Di ikutilah suara ramai itu, disanalah Erik dan Damar melihatnya. Orang-orang berjalan berjejeran, seolah ada sesuatu yang sedang mereka kerjakan. Sampai mata Erik dan Damar tertuju pada barisan paling depan, disanalah mereka baru sadar ada perkuburan mayit.

Untuk apa, orang-orang menguburkan jenazah pada malam buta seperti inui. Setidaknya itu yang Damar dan Erik pikirkan. Sampai baru mereka sadar, bagaimana mungkin ada penguburan jenazah di tengah hutan?

Keganjilan itu sebenarnya sudah dirasakan sesari awal masuk ke dalam hutan. Mas Damar dan Erik hanya diam sembari memandangi rombongan itu semakin jauh.

Hingga akhirnya, kehadiran mereka benar-benar lenyap di telan kegelapan hutan.

Ditengah perasaan campur aduk itu, tiba-tiba mas Damar mengeluh kesakitan. Sebenarnya, dari tadi mereka berjalan menemouh medan berat itu.

Di bagian selangkangan mas Damar terasa nyeri namun ia mencoba menahannya. Puncaknya, ketika mas Erik mengajak untuk lanjut.

Tiba-tiba mas Damar mengeluh tidak bisa melanjutkannya. Diceritakanlah kondisinya. Dan ketika diperiksa apa yang terjadi, mas Damar tidak mau tau lagi harus bicara bagaimana kondisinya ke mas Erik.

“yo opo mar, isok lanjut ora?” (gimana mar? bisa lanjut atau tidak?)

Mas Damar memanggil Erik, memintanya mendekat sambil menceritakan keluhannya…

Bersambung… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *